Rabu, 31 Desember 2014

LET THEM EXPLORE

Anak adalah generasi penerus kita, yang kita harapkan kehadirannya dalam sebuah rumah tangga. Anak pula pelipur lara kita dikala capek setelah seharian bekerja. Ada anggapan bahwa anak adalah fotocopy perilaku kita. Dikatakan demikian karena anak-khususnya usia dibawah 5 tahun-adalah peniru yang baik. Saya katakan demikian berdasarkan pengamatan saya terhadap 2 anak saya. Apapun yang kita lakukan, bahkan kebiasaan cara kita menggaruk bisa ditirunya, lucu memang jika memperhatikan tingkah mereka.
Namun ketika anak mendapatkan suatu perilaku buruk, seringkali kita tanpa menyadari, langsung menyalahkan 'pihak lain', yang kita anggap memberi masukan buruk tersebut, padahal bukan tidak mungkin hal tersebut diperolehnya dari kita sebagai orang tuanya.
Jadi, mari kita bijaksana dalam bersikap.
Perlu kita ketahui dulu, tahapan anak belajar adalah Mendengarkan, Mengamati, Menirukan, Mengeksplorasi, dan Membiasakan. Dari tahapan tersebut, setelah anak mengamati dari apa yang kita contohkan dia akan mengeksplornya sesuai imajinasi mereka, tentunya imajinasi anak berbeda-beda, imajinasi anak laki-laki dan perempuan akan berbeda.
Sebagai contoh adalah anak saya sendiri, sejak usia beberapa bulan, dia biasa saya ajak menjemput kakaknya naik sepeda motor, hal pertama yang dia lakukan setelah dibelikan boneka adalah memboncengkan bonekanya di belakang dia seperti bundanya memboncengkan kakaknya....
Satu hal yang jadi pegangan kita ketika anak melakukan suatu hal baru yang positif, biarkan, tetap perhatikan, jangan salahkan, jangan diatur, biar mereka temukan kuncinya sendiri, maka kita akan temukan hal yang 'amazing' dari pemahaman dan kerja otak mereka. Itulah eksplorasi sesungguhnya, yang intinya beri kesempatan dan ruang, maka mereka akan menemukan. Mungkin itu kali ya yang diadaptasi Kurikulum 2013 ? :-)

Minggu, 19 Oktober 2014

Dari Penyampai Ilmu Menjadi Fasilitator Mencari Ilmu

Aku memang mengampu kelas 3 SD yang nota bene belum menggunakan Kurikulum 2013-masih KTSP-tapi dikarenakan sekolah-ku dalam pendampingan USAID, jadi sudah lumayan mendapat bocoran, mulai dari Tema bahkan bagaimana seharusnya membuat rubrik penilaian dan arah dari pembelajarannya.
So...bagi yang biasa saklek alias kurang dinamis, lumayan merepotkan, bu buat guru yang memiliki energi lebih...bisa jadi sarana penyaluran....
Aku mencoba pada anak-anakku di kelas 3 buat mengamati proses pertumbuhan sampai membuat kesimpulan hasil pengamatan.....memang hasil masih jauh dari memuaskan, namun melihat tekun dan antusiasnya mereka...jadi ada harapan 'PASTI BISA'. Memang ada yang percobaannya sukses, ada yang bisa dikatakan belum berhasil (aku tidak mau mematahkan semangat mereka dengan mengatakan gagal)
semoga ini bisa jadi sedikit share ilmu....
Contoh hasil percobaan anakku





Senin, 19 Mei 2014

OPEN MINDED

Seringkali kita terjebak dengan rutinitas kita sehari-hari...
Tak terkecuali  aku...sejak punya baby, everyday, everytime hanya rumah - kantor - jemput anak sekolah...dan sebaliknya, begitu seterusnya...and then...jenuh...
I lost myself...
Ibarat rollercoaster...ini adalah saat bagian terjun bebas yang akhirnya bisa membuat aku terpuruk...
tidak, aku tidak mau terpuruk, aku seorang ibu yang psikologi ku bisa berpengaruh besar pada baby yang aku susui. Aku harus bisa menyelematkan mentalku jika tidak ada orang lain yang membantuku...semata-mata demi buah hatiku yang merupakan investasi masa depanku.
First step...aku lebih perteguh hatiku pada Sang Raja Yang Merajai hatiku...
Aku pasrahkan semua yang aku hadapi, jangan sampai aku salah mengambil langkah, karena jika sampai aku salah langkah, bisa jadi seperti kesalahan yang unforgiven (#Metalica)
Second step...aku mulai jawab BBM teman-teman lama yang kadang aku abaikan, gayung bersambut, mami tersayang pengen cucunya buat dikirim ke rumah karena eyang kakungnya kangen berat, dan give me 'me time'.
Subhanalloh...tidak ada di dunia ini yang dalam pengawasan-Nya adalah kebetulan...
19 Mei kemarin, tiba-tiba ada temen mengajak ketemuan dan bahkan mentraktir di tempat yang seumur-umur belum pernah aku masuki, ya sempat salah parkir dan salah pintu masuk waktu datang. Dari pertemuan tersebut, ada banyak pelajaran yang aku peroleh yang dari itu semua seharusnya aku harus lebih bersyukur.
'fabi aiyi alla i robbi kumma tukadzdziban...?'
Sebenarnya dunia tidak sepicik yang aku bayangkan, jika aku mau membuka diri, banyak teman-teman di luaran sana yang mau mendengar dan didengarkan yang bisa jadi cerminan dan sarana aku introspeksi dan bersyukur...
Halooo...kemana saja aku selama ini ya ?

Thank's Asih n Novi...at Michigo UNY...

Kamis, 08 Mei 2014

CERMIN

Pagi menjelang.
Rutinitas pagi berjalan seperti biasanya. Sebagai seorang 'housewife', menyiapkan anak, membuat sarapan, menyiapkan diri untuk berangkat kerja, serasa waktu berlari begitu cepat dan waktu selalu kurang. Belum lagi mendengarkan keriuhan anak-anak yang satu minta sarapan dan satunya berlari-larian ketika diminta mandi.....
Lelah ? Ya....jelas lelah....kadang sampai ingin berteriak agar semua tertib sesuai keinginanku....

Namun pagi ini berbeda...
Keletihan dan kelelahan yang menumpuk dan aku abaikan, lepas sudah. Badan meriang, sariawan banyak, bahkan sampai sulit membuka mulut.
Yang diluar dugaan, yang menggorengkan lauk untuk sarapan adalah anakku yang sulung yang kelas 4, yang dia katakan...
      "Bunda kalo nggak enak badan, istirahat aja nggak usah kerja, ni aku buatkan telur dadar..., Bunda kan juga capek ngurus aku ma adik ?"

Semengerti itukah anakku?
Pernah atasan dan temanku di kantor mengatakan, anak adalah cerminan bagaimana kita orangtuanya bertingkah laku dan berbuat...
Yang aku kira anakku hanya bikin riuh dan membuat berantakan rumah, tapi dia juga memperhatikan apa yang aku perbuat buat mereka...

LOVE U SO MUCH BALQIS & HABIB